|
Saat terjerat Jaring |
Sabtu tanggal 15 November 2014 pukul 22.00 seekor anak Dugong berukuran
1,45 meter tersangkut jaring nelayan di Pantai Gorah, Desa Busung, Kecamatan
Sri Lobam, Kabupaten Bintan. Pada saat itu nelayan sedang menebar jaring untuk
menangkap ikan, aktivitas yang dilakukan nelayan ini tidak jauh berbeda dengan
aktivitas yang sering dilakukan setiap harinya, tetapi ada yang berbeda pada
malam itu, jaring yang akan ditariknya terasa berat sekali, dia merasa
mendapatkan ikan besar atau banyak ikan yang terjerat pada jaringnya, dengan
semangat nelayan tersebut terus menarik jaringnya dan dibantu oleh anaknya yang
ikut menemaninya. Malam itu kondisi laut cukup tenang dan cukup gelap karena
tidak ada penerangan yang dibawanya, ketika jaringya ditarik semakin mendekati kapal,
terlihat ada sesosok ikan besar yang berontak-rontak pada jaringnya dan
ternyata yang tersangkut pada jaringnya bukanlah ikan, melainkan seekor mamalia
laut yaitu Dugong dugon atau Duyung.
Pada akhirnya duyung tersebut dinaikkan ke kapal dan dibawa ke rumahanya,
setiba dirumahnya, dugong tersebut dimasukan ke kolam jaring dalam keadaan
hidup.
|
Dugong dugon |
Dugong (Dugong dugon) merupakan
mamalia laut herbivor atau pemakan tumbuhan yang masih dapat ditemukan di
daerah laut tropis keberadaan dugong di Indonesia sangat sulit untuk diketahui.
Selain keberadaannya yang sudah sulit untuk diketemukan, dugong juga termasuk
kategori hewan yang dilindungi dan menurut IUCN (1996), sudah termasuk hewan
yang terancam punah. Peristiwa tersangkutnya dugong pada jaring nelayan, bukan
merupakan peristiwa yang baru terjadi, dugong cukup sering tersangkut pada
jaring nelayan, tetapi peristiwa dugong terkena jaring dan masih hidup ketika
telah diselamatkannya, ini yang jarang terjadi. Biasanya dugong-dugong yang
terkena jaring nelayan tidak lama bertahan dan mati. Pak Aris, nelayan yang
menemukan dugong ini sangat berhati-hati ketika melapaskan jaring yang
tersangkut pada tubuhnya dan pada saat membawanya ke kolam jaring.
|
Pemeriksaan Fisik dan Sampling DNA |
Selama dugong tersebut berada kolam jaring, perawatan dan pemberian
makananya tetap dilakukan, makanan utama dari dugong ini adalah lamun. Pada
hari minggu 16 november 2014 tim dari
UPT Konservasi DKP Bintan dan Satker BPSPL Padang melakukan cek kesehatan dan
morfologi hewan tersebut. Setelah di cek, terdapat luka pada bagian ekor dugong
tersebut, luka tersebut dikarenakan kepakan ekor pada saat disampan, tetapi
luka tersebut tidak terlalu parah dan masih bisa dibilang normal untuk luka
pada mamalia laut. Pada hari selasa 18 november, salah satu mahasiswa
Pascasarjana Ilmu Kelautan IPB yang memang sedang melakukan penelitian Dugong
di Bintan dan di bantu dari Satker BPSPL Padang, melakukan pengukuran
morfometrik dan pengambilan sampel untuk uji genetika. Dari hasil pengukuran
didapatkan bahwa dugong tersebut memiliki panjang 1,45 m dan lingkar tubuh 1,0
m, dugong tersebut berjenis kelamin betina dan termasuk masih anak dan
dicurigai dugong tersebut masih menyusu pada induknya. Hal ini dikuatkan oleh
cerita pak aris, bahwa pada saat dugong tersebut tersangkut pada jaring, terdapat dugong yang berukuran lebih besar
berputar-putar pada sekitar kapal, dugong tersebut dicurigai induknya. Pada
saat itu juga dilakukan cek fisik dan aktivitasnya, setelah dilakukan cek,
didapatkan kondisi tubuhnya normal semua dan masih melakukan aktivitas yang
cukup agresif, oleh karena itu diputuskan hewan tersebut harus secepatnya
dikemalikan kealam. Dikarenakan pada hari itu sudah sore dan air sudah semakin
surut, waktu yang paling baik utuk melepaskannya yaitu besok pagi.
|
Pelepasan Dugong |
Pada hari rabu 19
november 2014, sekitar pukul 11.00 WIB cuaca cerah sekali dan kondisi perairan
sedang masuk pada pasang tertinggi, dengan segera tim dari DKP Bintan, Pejabat
Desa dan beberapa masyarakat lagsung membawa dugong tersebut kelokasi dimana
dia terjerat jaring untuk dilepaskan kembali kelaut dan dengan tidak menunggu
lama lagi, setelah tim sampai dilokasi dugong tersebut dilepaskan dengan
keadaan sehat dan melaju dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar